Jakarta – Kesulitan mendapatkan E-Materai bahkan tak sedikit yang tertipu dalam proses pembeliannya dirasakan banyak pelamar CPNS tahun 2024.
Padahal kebutuhan itu sebagai syarat utama yang harus dibubuhkan pada dokumen setiap pelamar.
Imbas kondisi ini, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri sebagai unsur berwenang terkait penerbitan materai pun jadi bulan-bulanan ‘serangan’ dari pelamar hingga warganet.
“Gugat hak konsumen buat Peruri kita ambil langkah hukum Pasal 45 Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) jo Pasal 28 ayat (1) UU ITE jo Pasal 378 KUHP jo Pasal 493 RKHUP. Penipuan E-Materai akan saya gugat hak konsumen,” tulis akun Instagram @realratnacantikaolivia di kolom komentar dari salah satu unggahan @peruri.digital.
Warganet yang lain bilang kalau aturan mengenai digitalisasi materai dirasa memprihatinkan dari segi kesiapannya.
“Halah udah balik lagi aja ke materai biasa, lagian sok-sokan elektronik udah tau belim siap tetap maksain, E-KTP aja masih suruh fotokopi kalau urus apa-apa,” sebut @kafinmrijal.
“Min postingan untuk menjawab ‘sudah membayar tapi kuota materai.gak masuk-masuk gak ada nih min’?,” ucap @weny_srr.
Selain Peruri, sejumlah pihak lain yang mengklaim sebagai penjual E-Materai seperti Materai.id juga kena sorot karena banyak yang merasa kena tipu olehnya.
“Tapi dia masi gangguan ga si? aku udah beli tapi unpaid aja statusnya,” tulis @dwrhhma.
