[Foto:Tampak pernyataan sikap klarifikasi yang disampaikan di depan Mabes Polri, Jakarta,istimewa]
METROPOLITAN POST – Aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Lintas Kader HMI Jakarta menuntut agar Escape Hawaii ditutup dan diboikot berikan klarifikasi atas aksi unjukrasa yang digelar mereka.
Rais selaku Koordinator aksi mengklarifikasi atas aksi demo yang tak mendasar yang digelar tersebut.
“Saya selaku koordinator aksi Lintas Kader HMI Jakarta berikan klarifikasi atas hal yang terjadi (aksi demo) menuntut diskotik Escape Hawaii ditutup,” Ujarnya menyampaikan sikap klarifikasi nya tersebut dihadapan para awak media saat di depan gedung Mabes Polri di jl.Trunojoyo, Jakarta,(15/10/2024).
Lanjutnya lagi mengatakan, soal aksi demo dan masalah yang beredar di publik atau dikalangan aktivis tersebut banyak kemasan hoax (bohong). Dalam hal ini pun ia meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan.
Sementara menyikapi hal tersebut, Yons Ebiet Wilfrid selaku tokoh pengamat yang juga menenggarai dan meluruskan persoalan ini menjelaskan agar pihak yang mengatasnamakan Lintas Kader HMI Jakarta agar menjaga marwah nama dan bendera organisasi aktivis.
“Sebaiknya, gerakan yang dilakukan aktivis tersebut adalah memproklamatirkan/ melakukan gerakan yang melawan ketidakadilan, atau melakukan gerakan melawan kasus-kasus korupsi dan sebagainya,” ujarnya menyikapi klarifikasi yang sudah dinyatakan Koorlap aksi Lintas Kader HMI Jakarta tersebut di depan Mabes Polri.
Dia juga menegaskan agar pihak aksi massa jangan pernah gelar demo menuntut Escape Hawaii ditutup. Yons Ebiet Wilfrid juga menyarankan agar pihak aksi agar dapat mencermati, mengerti dan memahami situasi secara kontekstual, secara aktual dan kekiniian.
“Pertama, jangan pernah merendahkan marwah mulia aktivis. Jangan sampai melakukan demo ditempat-tempat usaha orang, ada banyak kasus ketidakadilan di negeri ini, begitu juga kasus korupsi, sebaiknya itulah yang disikapi oleh kawan aktivis,” pungkasnya.
Lalu yang kedua ia juga menegaskan, agar tidak ada lagi oknum yang menjual nama organisasi untuk kepentingan pribadi. “Jadi ini saya anggap seperti pemerasan, ingat jangan sampai saudara-saudara kita dari timur ini sampai marah hingga melakukan hal yang brutal,” tegasnya menjelaskan.
Dia juga mengingatkan agar ihwal ini menjadi atensi bersama, agar tidak terjadi lagi aksi demo yang tidak mendasar hingga merugikan pihak lain.(Bar)
Tonton juga:
