Data dari Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) menunjukkan bahwa pasar konstruksi mengalami stagnasi. di mana banyak proyek pembangunan dan infrastruktur yang tertunda atau dibatalkan, baik oleh pemerintah maupun sektor swasta. Sektor konstruksi di Indonesia pada tahun 2024 mengalami penurunan signifikan dalam hal volume proyek, terutama proyek-proyek besar yang biasanya menjadi andalan perusahaan kami akibat Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah pada tahun 2024
Kami menyadari bahwa ketidakmampuan untuk mendapatkan proyek baru pada tahun 2024 mempengaruhi kinerja perusahaan, baik dari sisi pendapatan maupun operasional. Namun, kami terus berupaya menjaga stabilitas keuangan perusahaan dengan langkah-langkah efisiensi biaya dan pengelolaan sumber daya yang lebih bijak. Tahun ini menjadi momen refleksi bagi Perseroan untuk memperkuat daya saing, evaluasi mendalam terhadap proses tender, dan diversifikasi sektor bisnis.
Perseroan mencatat pendapatan bersih Rp 1,33 miliar di tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun 2023. Pendapatan bersih mengalami peningkatan sebesar 35,71% yaitu dari Rp 853,73 juta di tahun 2023, menjadi Rp 1,33 miliar di tahun 2024. Laba bruto Perseroan mengalami penurunan dari Laba Rp 346,93 juta di tahun 2023 menjadi Laba sebesar Rp 133,09 juta di tahun 2024. Perseroan berhasil menekan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar 68,66% dari rugi Rp 15,89 milyar di tahun 2023 menjadi rugi Rp 4,97 milyar di tahun 2024.
Total Aset Perseroan per 31 Desember 2024 sebesar Rp 85,13 miliar.
Perseroan tetap berkeyakinan terhadap prospek dan kinerja perusahaan di masa depan. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan jasa terbaik atau layanan baru yang inovatif dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan dan optimisme, yang bisa meningkatkan kepercayaan investor dan konsumen terhadap Perseroan.