Jakarta – Pendeta HKBP Ressort Ancol Podomoro, Pdt. Henry Jufri Manalu, turut hadir dan memberikan pernyataan dalam kegiatan “Long March dan Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup” yang diselenggarakan di Jakarta.
Acara ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian ciptaan Tuhan sekaligus keprihatinan atas krisis lingkungan hidup yang tengah melanda kawasan Danau Toba dan Tapanuli Raya. Permasalahan serius seperti perampasan tanah adat, penggundulan hutan, pencemaran Danau Toba, bencana ekologis, hingga kriminalisasi masyarakat adat menjadi latar belakang terselenggaranya aksi moral dan doa bersama ini.
Dalam keterangannya kepada awak media, Pdt. Henry Jufri Manalu menyampaikan bahwa aksi ini adalah panggilan iman untuk menjaga bumi. “Hari ini kami mengajak seluruh jemaat dan umat agar bersama-sama menjaga lingkungan hidup, khususnya kampung halaman kita di Danau Toba. Kelestarian alam harus dijaga, sebab bukan hanya untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan generasi penerus,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemerintah harus menunjukkan kepedulian nyata dalam setiap kebijakan pembangunan agar tidak merusak alam. “Pemerintah harus berpikir ulang dan lebih peduli terhadap lingkungan hidup. Jika tidak, resikonya akan sangat berbahaya bagi generasi yang akan datang,” tegas Pdt. Henry.
Kegiatan Long March dan Doa Bersama ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan kesadaran kolektif masyarakat, khususnya umat Kristiani di Jakarta, untuk bersatu menjaga kelestarian Danau Toba dan lingkungan hidup Indonesia pada umumnya.
