Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITA

Penggerak OK OCE Srikandi Aceh Bersama OK OCE Indonesia Menggadakan Sosialisasi dan Pendampingan Sertifikasi Produk Halal Untuk Pelaku Usaha OK OCE Srikandi Aceh Di Anjungan Aceh TMII Jakarta

Avatar photo
114
×

Penggerak OK OCE Srikandi Aceh Bersama OK OCE Indonesia Menggadakan Sosialisasi dan Pendampingan Sertifikasi Produk Halal Untuk Pelaku Usaha OK OCE Srikandi Aceh Di Anjungan Aceh TMII Jakarta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta, 25 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat daya saing pelaku usaha lokal dan memastikan produk UMKM memenuhi standar global, OK OCE Indonesia melalui Penggerak OK OCE Srikandi Aceh menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Sertifikasi Produk Halal bagi para pelaku usaha perempuan Aceh di Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Example 300x600

Acara ini turut didukung oleh Dapur Mama Niar (menjual aneka makanan Serbana Putri Aceh), TWINPIA (Crunchy & Authentic), Cineurasia (Bumbu Nasi Goreng & Mie Aceh), Masakan & Kue Khas Aceh (Kak Yani), POCUT RH Family (Mie Aceh & Coffe), Kedai Aceh LAMPOH.

Acara yang diinisiasi oleh Erni Yanis, SE., M.Si, (Ketua Penggerak OK OCE Srikandi Aceh) ini juga menjadi wadah pemberdayaan perempuan pelaku usaha agar lebih memahami proses, manfaat, dan strategi mendapatkan sertifikasi halal. Pendampingan dilakukan secara bertahap, mulai dari edukasi, bimbingan teknis, hingga pendampingan administrasi menuju sertifikasi resmi dari BPJPH.

Penggerak OK OCE Srikandi Aceh terus berkomitmen meningkatkan kualitas dan daya saing para pelaku usaha perempuan di Aceh, khususnya di sektor kuliner dan melalui program sertifikasi halal ini Ketua Penggerak OK OCE Srikandi Aceh, Erni Yanis, SE., M.Si, menargetkan seluruh anggota komunitas telah memiliki sertifikat halal sebelum 16 Oktober 2026.

“Harapan kami, seluruh pelaku usaha anggota OK OCE Srikandi Aceh sudah memiliki sertifikat halal atas produk yang mereka hasilkan dan perdagangkan dan kami tidak ingin ada lagi anggota yang belum tersertifikasi,” ujar Erni Yanis.

Menurutnya, banyak anggota komunitas yang selama ini sudah memiliki pelanggan tetap dan produk yang laris di pasaran, namun belum menyadari pentingnya sertifikasi halal. “Kesadaran itu masih perlu ditingkatkan karena banyak yang berpikir apakah produknya laku dulu walaupun sertifikat halal tidak terlalu penting, padahal, legalitas ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan usaha ke depan,” jelasnya.

Selain fokus pada sertifikasi halal, Penggerak OK OCE Srikandi Aceh juga membantu anggotanya dalam pengemasan produk agar lebih menarik dan kompetitif di pasar. “Kami akan berkolaborasi dengan dinas terkait untuk membantu peningkatan kualitas kemasan produk ibu-ibu pelaku usaha,” tambah Erni.

Saat ini, OK OCE Srikandi Aceh memiliki sekitar 65 anggota dengan 90% di antaranya bergerak di bidang kuliner, sementara sisanya di bidang kerajinan, jasa, fashion, dan hiburan.

Erni juga menyampaikan apresiasinya kepada Ketua Umum OK OCE Indonesia yaitu Bapak Iim Rusyamsi, atas dukungan penuh terhadap kegiatan komunitas daerah dan Iim sangat support terhadap inisiatif kami yang selalu mengapresiasi setiap kegiatan, termasuk saat kami mengikuti bazar masyarakat Aceh di Jakarta,” ungkapnya.

Erni juga mengatakan bahwa dalam Festival Seni dan Budaya Aceh yang diselenggarakan oleh masyarakat Aceh di Jakarta pada 20–30 Agustus 2025, pelaku usaha binaan OK OCE Srikandi Aceh mencatat pendapatan tertinggi di antara tenant lainnya, dengan omzet mencapai Rp10–11 juta per hari.

Selain memberdayakan pelaku usaha, Erni juga menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja baru, ia mencontohkan usahanya sendiri, MieAceh yang sejak 2017 telah melatih banyak karyawan hingga akhirnya mampu membuka usaha mandiri.

“Dari awal saya sudah punya niat, setiap orang yang bekerja dengan saya harus punya keahlian agar nanti bisa buka usaha sendiri dan saat ini banyak yang kini sudah mandiri dan membuka warung sendiri,” tuturnya dengan bangga.

Harapan ke depannya, Penggerak OK OCE Srikandi Aceh berencana memperluas pelatihan dan edukasi digital bagi anggotanya agar lebih siap menghadapi perkembangan teknologi. “Sekarang era digital dan AI sudah berkembang pesat. Produk yang tadinya biasa saja bisa naik kelas dengan kemasan dan pemasaran digital yang baik. Ini harus kita ikuti,” tegas Erni Yanis.

Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Penggerak OK OCE Srikandi Aceh juga berharap mampu terus melahirkan perempuan-perempuan tangguh yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga menjadi penggerak dalam menciptakan lapangan kerja baru di Aceh.

Ketua Penggerak OK OCE Srikandi Aceh menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Srikandi dalam mendukung program pemerintah dan visi besar OK OCE Indonesia dalam menciptakan 7 juta lapangan kerja baru melalui gerakan kewirausahaan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami ingin perempuan Aceh tidak hanya menjadi pelaku usaha, tapi juga menjadi penggerak ekonomi halal yang berdaya dan mandiri,” ungkapnya penuh semangat.

Melalui kegiatan ini, OK OCE Indonesia berharap semakin banyak UMKM Aceh yang tersertifikasi halal, mampu memperluas jaringan pemasaran, serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.

OK OCE Indonesia merupakan gerakan sosial penciptaan lapangan kerja melalui kewirausahaan, yang mengusung prinsip Social Preneurship dengan konsep “Gerakan Satu Komunitas Satu Wirausaha.” Di bawah kepemimpinan Iim Rusyamsi S.T., M.M, OK OCE terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem usaha yang kolaboratif, berdaya saing, dan memberdayakan masyarakat di seluruh Indonesia,” tutupnya.

Kegiatan ini menghadirkan langsung Iim Rusyamsi S.T., M.M, sebagai Ketua Umum OK OCE Indonesia menegaskan pentingnya sertifikasi halal sebagai bentuk tanggung jawab dan peluang besar bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar, baik nasional maupun internasional.

“Sertifikasi halal bukan hanya soal label, tapi bukti bahwa pelaku usaha kita peduli pada kualitas, keamanan, dan keberkahan produk yang dihasilkan. Melalui pendampingan ini, OK OCE ingin memastikan UMKM Aceh bisa naik kelas dan berdaya saing global,” ujarnya.

Acara ini menghadirkan Aris Setiawan, Pendamping dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai narasumber utama yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya sertifikasi halal dalam meningkatkan nilai dan daya saing produk lokal.

Kegiatan ini disambut antusias oleh puluhan pelaku usaha perempuan binaan OK OCE Srikandi Aceh, yang selama ini aktif dalam sektor kuliner, fashion, dan produk rumah tangga. Melalui pendampingan ini, para peserta dibimbing langsung mengenai prosedur, tahapan, dan manfaat mendapatkan Sertifikat Halal yang kini difasilitasi oleh BPJPH Kementerian Agama RI.

Dalam wawancara awak media, Aris Setiawan menjelaskan bahwa sertifikasi halal bukan hanya kewajiban regulatif, tetapi juga menjadi peluang besar untuk menembus pasar nasional dan internasional.

“Produk halal bukan sekadar label, tetapi jaminan kepercayaan konsumen. Ketika UMKM memiliki sertifikasi halal, maka mereka telah melangkah lebih maju menuju pasar global yang menuntut standar kualitas dan etika produksi,” ujarnya.

“Harapan kami dengan adanya sertifikat halal ini, mereka akan tumbuh omsetnya, tambah tenaga kerjanya, dan bisa memberi peluang berinovasi.’tambahnya

Dengan kolaborasi antara akademisi, pendamping halal, dan komunitas usaha seperti OK OCE Srikandi, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM Aceh yang mampu mengantongi sertifikasi halal serta memperluas jangkauan pasar produk-produk lokal ke tingkat nasional dan internasional,” tutupnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan Arnisah Vonna, Owner MieSo Hallalan Toyiban asal Ciputat, Tangerang Selatan, sebagai narasumber inspiratif yang telah sukses membangun bisnis kuliner berbasis prinsip halalan thayyiban.

Dalam wawancaranya, Arnisah Vonna menekankan pentingnya sertifikasi halal bukan hanya sebagai kewajiban regulasi, tetapi juga sebagai nilai tambah dan komitmen moral terhadap konsumen Muslim di Indonesia.

Label halal bukan sekadar simbol di kemasan, melainkan jaminan kepercayaan dan integritas produk. Pelaku usaha harus memahami proses ini sebagai bagian dari tanggung jawab dan identitas bisnis,” ujar Arnisah dalam pemaparannya.

Ia juga berbagi kisah perjalanan bisnisnya membangun MieSo Hallalan Toyiban, yang mengusung cita rasa khas nusantara dengan standar produksi higienis dan halal. Melalui proses yang konsisten dan pendampingan dari berbagai pihak, bisnisnya kini tumbuh menjadi salah satu contoh UMKM kuliner yang sukses menerapkan prinsip halal secara menyeluruh.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para anggota OK OCE Srikandi Aceh, yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM di sektor kuliner, kecantikan, dan produk rumahan. Program ini menjadi bagian dari komitmen Gerakan OK OCE Srikandi dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing perempuan wirausaha di daerah melalui pelatihan, pendampingan, dan sertifikasi.

Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong semakin banyak pelaku UMKM Aceh untuk berani naik kelas dan memastikan produknya memenuhi standar halal nasional,” tutupnya.

Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ekosistem wirausaha yang berdaya, berkualitas, dan berintegritas menuju Indonesia Emas 2045.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *