METROPOLITAN POST— Presiden Haidar Alwi Institute (HAI) sekaligus pendiri Haidar Alwi Care (HAC), Ir.Haidar Alwi, M.T., menyampaikan keprihatinan mendalam atas ketimpangan besar antara kekayaan sumber daya alam Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya.
Dalam refleksi yang disampaikannya di Jakarta, Haidar Alwi menyoroti ironi besar yang telah lama terjadi, yang mana Indonesia adalah negeri yang sangat kaya, tetapi belum berdaulat penuh atas hasil kekayaannya sendiri.
“Dari Freeport di Papua hingga tambang-tambang di Sumatera dan Halmahera, triliunan rupiah mengalir setiap tahun. Namun yang benar-benar kembali ke rakyat hanya sebagian kecil saja,” ujar Haidar Alwi dengan nada prihatin, (29/10/2025).
Menurutnya, bumi Indonesia menyimpan berbagai sumber daya strategis yang menjadi rebutan dunia.
Emas, nikel, tembaga, bauksit, dan rare earth elements bahan dasar utama teknologi modern seperti baterai, chip, dan satelit semuanya ada di negeri ini.
Selain itu, laut Indonesia menyimpan kekayaan ikan melimpah, hutan tropisnya menjadi paru-paru dunia dengan cadangan karbon miliaran ton, dan potensi energi panas bumi Indonesia termasuk yang terbesar di dunia. Namun, di tengah limpahan sumber daya itu, rakyat masih berjuang untuk sekadar hidup layak.
“Di kota, anak muda sibuk mencari kerja. Di desa, petani menatap sawah yang makin sempit karena dijual demi izin tambang. Ini ironi. Kekayaan alam begitu besar, tapi manfaatnya belum dirasakan secara adil,” tegas Haidar.
Haidar Alwi menilai bahwa akar persoalan bukan semata pada kemampuan bangsa, melainkan pada kedaulatan ekonomi dan politik yang perlahan tergadai.
Kontrak, kebijakan, dan kerja sama yang seharusnya berpihak pada kepentingan nasional sering kali justru melemahkan posisi negara di hadapan korporasi besar dunia.
“Penjajahan paling halus bukan lagi datang dengan senjata,” ujar Haidar lirih.
“Ia datang dalam bentuk tanda tangan di atas kontrak, disahkan dalam rapat resmi, dan disambut senyum di depan kamera semua atas nama pembangunan.” ungkapnya.
Melalui Haidar Alwi Institute dan Haidar Alwi Care, Haidar mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali pada semangat kedaulatan dan keadilan ekonomi. Menurutnya, pembangunan sejati bukan hanya soal pertumbuhan angka, tetapi tentang keberpihakan pada manusia dan martabat bangsa.
“Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Kekayaan Indonesia harus dikelola dengan berdaulat, transparan, dan berpihak pada rakyat,” tutup Haidar Alwi.
Tentang Haidar Alwi Institute (HAI)
Haidar Alwi Institute merupakan lembaga riset, advokasi, dan kajian kebangsaan yang fokus pada isu kedaulatan nasional, integritas pemerintahan, serta pemberdayaan masyarakat.
Tentang Haidar Alwi Care (HAC)
Haidar Alwi Care adalah wadah kemanusiaan dan sosial yang berkomitmen membantu masyarakat melalui aksi nyata di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
@Laporan : Bar.S
Editor Redaksi: Ben


















