Guangzhou, 9 Agustus 2025 –Di sebuah gang sempit RT.8 RW.4 di Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, aktivitas sehari-hari biasanya diwarnai suara obrolan warga, anak-anak bermain, dan aroma masakan dari dapur sederhana. Namun, dari salah satu sudut kampung ini, lahir gerakan lingkungan yang mengguncang dunia. Sosok di balik layar adalah Dr. Taufiq Supriadi, Ketua RT 08 RW 04, Malaka Jaya, Jakarta Timur, yang membuktikan bahwa perubahan global bisa dimulai dari lingkungan terkecil di sekeliling kita.
Berawal dari Keresahan, Berbuah Gerakan
Bertahun-tahun Taufiq melihat tanda-tanda kerusakan lingkungan: air sumur keruh, udara panas yang tak lagi sejuk, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan sampah yang menumpuk menyebabkan bau, air yang terbuang sia-sia. “Kalau kita diam, anak cucu kita yang akan menanggung akibatnya,” ujarnya. Dari keresahan itu, lahirlah Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet, sebuah pusat edukasi lingkungan berisi 43 inovasi nyata, mulai dari kolam gizi warga untuk baloita dan lansia, sumur resapan dalam, lampu tenaga surya, Teknik penyiraman otomatis, contoh penampungan air hujan, pengelolaan sampah terpadu, hingga lubang resapan biopori untuk sampah organik.
Dari Kampung ke Panggung Dunia
Inovasi ini mengantarkan Taufiq meraih:
1. Rekor MURI: Ketua RT pertama di Indonesia yang menciptakan media
pembelajaran pencegah krisis planet.
2. HAKI: Penghargaan dari negara atas kekayaan Intelektualnya dalam mencegah Krisis.
Planet di bidang lingkungan.
3. Kalpataru 2024: Penghargaan dari Negara sebagai Nominator Penerima Kalpataru
katagori Pengabdi Lingkungan Tingkat Nasional tahun 2024 mewakili Provinsi DKI
Jakarta.
4. Excellence Award: Penghargaan dari International Board of Standards atas
kontribusi di bidang lingkungan.
Undangan Eksklusif ke Tiongkok
Puncak prestasinya adalah undangan langsung ke Guangzhou, Tiongkok untuk mempelajari teknologi pengolahan air Swirlova, solusi mutakhir yang dapat mengatasi krisis air global. Taufiq juga mendapatkan pengetahuan teknologi ramah lingkungan lain seperti lapisan dinding inovatif yang mampu menurunkan suhu ruangan secara alami, sehingga mengurangi penggunaan AC, dan berbagai pengetahuan lain dari Negeri Tionghoa dalam memitigasi krisis planet.
Ilmu yang Tidak Hanya Disimpan
Semua pengetahuan yang dia miliki termasuk dari sertifikasi internasional bidang lingkungan hidup yang dimilikinya, bahkan pengetahuan dari luar negeri dibawa pulang untuk dibagikan ke warga. Kampungnya dijadikan sebagai laboratorium hidup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, tempat di mana teori dan aksi berpadu demi masa depan bumi yang tetap lestari.
Pesan untuk Dunia
“Dari kampung kecil, dengan inisiatif local, kita bisa memberi dampak global. Mari jaga bumi bersama,” tutup Taufiq dengan senyum penuh keyakinan.