Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITASOSIAL

Budaya Betawi Bukan Alat Politik: Jalih Pitung Klarifikasi dan Tegas Menolak Fitnah

Avatar photo
57
×

Budaya Betawi Bukan Alat Politik: Jalih Pitung Klarifikasi dan Tegas Menolak Fitnah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Teks Foto: Jalih Pitung (tengah) saat di Polda Metro Jaya, Jakarta didampingi kuasa hukum, (Istimewa)

METROPOLITAN POST – Menanggapi pemberitaan yang dinilai miring dan tidak proporsional mengenai identitas etnis serta latar belakang dirinya, aktivis dan pegiat budaya Betawi Jalih Pitung akhirnya angkat bicara.

Example 300x600

Ia memberikan sanggahan tegas melalui kanal resmi Jalih Pitung Channel dan menegaskan komitmennya terhadap pelestarian budaya Betawi serta perjuangan melawan praktik-praktik korupsi di sektor kebudayaan.

Jalih Pitung merasa dirugikan secara personal dan profesional atas narasi yang beredar, yang menyebut bahwa dirinya “mengaku-ngaku Betawi” demi kepentingan pribadi atau politik. Ia menilai pemberitaan tersebut tidak berimbang dan mencederai prinsip-prinsip jurnalisme yang sehat.

“Saya baca beberapa judul berita yang miring, bahkan cenderung ngawur dan tidak sesuai fakta. Dalam pertemuan dengan Dinas Kebudayaan DKI, konteksnya berbeda, tapi narasinya dipelintir jadi seperti ‘Jaka Sembung bawa golok’—nggak nyambung,” ujar Jalih dalam pernyataannya.

Ia juga mengklarifikasi bahwa media yang memberitakan dirinya bukanlah Indopos yang berlokasi di Palmerah, melainkan situs lain yang menggunakan nama serupa, yaitu indopos.com, yang disebutnya bukan bagian dari media arus utama.

Atas dasar itu, Jalih dan tim hukumnya sedang mempersiapkan langkah hukum berupa somasi terhadap media yang dianggap menyebarkan berita bohong dan mencemarkan nama baik.

Komitmen Jalih Pitung terhadap Budaya Betawi dan Anti-Korupsi

Dalam kesempatan yang sama, Jalih Pitung juga menegaskan bahwa kiprahnya selama ini di Jakarta, khususnya dalam advokasi dan pengawasan kebijakan kebudayaan, tidak berkaitan dengan pencitraan identitas etnis. Ia menolak keras tudingan bahwa dirinya memanfaatkan simbol Betawi demi kepentingan politik.

“Saya ingin membuktikan bahwa saya tidak seburuk apa yang dituduhkan. Jika ada yang menuduh, silakan buktikan di pengadilan. Saya hadir di Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi soal fitnah yang dilemparkan kepada saya,” ujarnya tegas.

Lebih lanjut, Jalih mengungkap bahwa dirinya sedang aktif mendorong proses hukum terkait dugaan kasus korupsi di Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Ia menyebut, budaya Betawi tidak bisa dilepaskan dari sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan kebijakan pemerintah daerah. Karena itu, keterlibatannya sebagai aktivis yang kritis justru bertujuan menjaga marwah dan kemurnian budaya Betawi dari tangan-tangan tak bertanggung jawab.

Jalih Pitung menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumber dan motifnya serta menggunakan sosial media tidak sembarangan.

“Gunakanlah tekhnologi dengan baik dan bijaksana serta hal hal yang positif,” lanjutnya.

“Jangan digunakan hal hal yang provokatif dan destruktif,” tegas Jalih Pitung.

Ia berharap publik dapat menyaring informasi dengan lebih bijak, serta mendorong media untuk kembali pada etika jurnalistik yang menjunjung tinggi kebenaran dan keberimbangan.

“Warisan budaya Betawi adalah milik kita bersama. Jangan dikotori dengan fitnah dan politik identitas. Saya bukan hanya berbicara sebagai individu, tapi sebagai bagian dari masyarakat yang peduli akan nilai, sejarah, dan masa depan Betawi,” tutupnya.

Laporan : Barto.S

 

Redaksi Media/ dilansir Dari YouTube // Jalih Pitung Channel

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *