Jakarta (Metropolitanspot.id-BKKBN bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Dewi Aryani, M.Si mengadakan sosialisasi sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama mitra kerja tahun 2023, (12/11/2023) di SMKN 1 Adiwerna, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.A
nalis Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana BKKBN, Ulil Abshar, S.IP menjelaskan, Stunting atau gagal tumbuh harus dicegah sejak dini. Upaya pemerintah salah satunya adalah adanya pembatasan usia perkawinan.(12/23).
“Untuk mencegah Stunting, 1000 hari pertama perkawinan itu yang harus dijaga dengan mencukupi kebutuhan gizinya,” ujar Ulil, acara
Selanjutnya, kata Ulil, minimal enam kali melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan untuk mendeteksi dini keadaan janin dalam kandungan.
Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya BKKBN Jawa Tengah, Agoes Poedjianto, SH, M.Kes mengatakan, penyebab Stunting diantaranya gizi buruk, faktor pola asuh, dan kurangnya pemberian asi eksklusif.
Untuk mendeteksi orang yang beresiko Stunting, kata Agoes, pemerintah melalui lBKKBN memberikan pendampingan bagi masyarakat. Tim pendamping ini akan mencari siapa saja yang terdeteksi beresiko Stunting. Pendampingan diberikan dimulai dari remaja yang mau menikah.
“Calon pengantin yang akan menikah harus dijamin sehat agar anak yang dilahirkan tidak beresiko Stunting,” ujar Agoes.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Ir. Khofifah, MM menjelaskan bahwa untuk mencegah Stunting diawali dari ibu hamil. Usia pernikahan yang juga menjadi faktor pencegahan Stunting, pemerintah telah mengaturnya dalam regulasi.
“Sosialisasi pencegahan Stunting ini sangat penting terutama untuk 1000 hari pertama perkawinan,” pungkas Khofifah.