Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITA

Forum Masyarakat Indonesia Emas  Rayakan HUT Pertama dengan Acara “Indonesia Berdoa”

Avatar photo
30
×

Forum Masyarakat Indonesia Emas  Rayakan HUT Pertama dengan Acara “Indonesia Berdoa”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Foto: suasana saat acara FORMAS, Ist

METROPOLITAN POST— Dalam suasana penuh khidmat dan persaudaraan lintas iman, Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) pertamanya dengan menggelar acara monumental bertajuk “Indonesia Berdoa” di Ballroom Kuningan City, Jakarta.

Example 300x600

Tidak seperti perayaan seremonial pada umumnya, peringatan ini dikemas sebagai refleksi spiritual nasional melalui doa lintas enam agama resmi di Indonesia, Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu sebagai wujud syukur dan harapan untuk masa depan bangsa yang lebih bersatu, adil, dan sejahtera.

Acara dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, antara lain Hashim Sujono Djojohadikusumo (Ketua Dewan Pembina Formas), Habib Luthfi bin Yahya (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden), Mahfud MD (mantan Menko Polhukam), H. Oesman Sapta (Ketua Umum Partai Hanura), serta para perwakilan MPR, DPR, DPD RI, kementerian Kabinet Merah Putih, dan delegasi 84 organisasi masyarakat (ormas) anggota Formas dari seluruh Indonesia. Semua tamu hadir mengenakan pakaian putih, sebagai simbol kesucian, persaudaraan, dan harapan baru bagi Indonesia.

@Doa Lintas Agama dan Seruan Moral Bangsa

Dalam sambutannya, Ketua Umum Formas, Handoyo Budhisedjati, menegaskan bahwa Formas sengaja memilih bentuk perayaan yang menekankan doa, introspeksi, dan kolaborasi spiritual, bukan pesta atau kemeriahan.

“Dunia saat ini tidak sedang baik-baik saja, begitu pula Indonesia sebagai bagian darinya. Sudah saatnya kita berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Banyak orang pandai dan teknokrat hebat, tetapi kita tidak bisa hanya mengandalkan manusia. Kita perlu pertolongan Tuhan agar bangsa ini kembali bersatu dan sejahtera,” ujar Handoyo dalam pidatonya.

Dengan mengusung tema besar “Bersatu, Berkeadilan, dan Sejahtera Melalui Semangat Kolaborasi”, Formas mengajak seluruh komponen bangsa untuk menumbuhkan kembali kesadaran moral dan spiritual demi terwujudnya Indonesia Emas 2045—bangsa yang adil, makmur, dan berkeadaban.

@Hashim Djojohadikusumo: Persatuan Adalah Fondasi Kebangkitan
Acara dibuka oleh Ketua Dewan Pembina Formas, Hashim Sujono Djojohadikusumo, yang menegaskan pentingnya menjaga persatuan di tengah ancaman perpecahan global dan nasional.

“Banyak negara hancur karena kehilangan titik kesamaan. Saya bangga atas kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang membawa kemajuan nyata bagi bangsa. Namun, kita tetap harus waspada terhadap korupsi dan terus mengawal program-program seperti Sekolah Rakyat untuk memperbaiki nasib jutaan anak bangsa,” ujar Hashim.

Rangkaian acara kemudian diisi dengan pembacaan Puisi Pancasila yang diiringi musik Sape, disusul dengan monolog lintas agama yang menghadirkan doa dari enam agama secara berurutan. Umat Katolik dan Kristen Protestan membuka doa dengan lantunan The Prayer dan Ave Maria, dilanjutkan doa umat Hindu dan Khonghucu, kemudian umat Buddha, dan ditutup secara khusyuk oleh umat Islam dengan syair Al-I’tiraf.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Presidium Persatuan Nusantara Indonesia (PPNI), Jan Samuel Maringka, menyampaikan komitmen lembaganya untuk berkolaborasi dengan FORMAS dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Sinergi antara PPNI dan FORMAS adalah langkah strategis untuk memperkuat peran masyarakat sipil, tenaga kesehatan, dan seluruh elemen bangsa agar Indonesia tumbuh sebagai bangsa yang sehat, berdaya, dan berkeadilan,” ujar Jan Samuel.

Kolaborasi ini mencerminkan semangat gotong royong dan tekad untuk menjadikan kerja sama lintas sektor sebagai kunci perubahan positif menuju Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.

Pesan Doa Nasional dan Deklarasi Perdamaian

Sebagai puncak acara, Menteri Agama RI Prof. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., menyampaikan Pesan Doa Nasional dan memimpin Deklarasi Perdamaian Indonesia, menandai komitmen bersama seluruh peserta untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan bangsa.

Ketua Panitia, D.H. Serian Wijatno, menegaskan bahwa “Indonesia Berdoa” bukan sekadar acara simbolik, melainkan bentuk refleksi kolektif anak bangsa untuk menyerahkan seluruh harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Doa adalah titik awal kebangkitan bangsa dan kolaborasi. Kita semua adalah penjaga Indonesia,” tegasnya.

Acara ditutup dengan lagu kebangsaan “Tanah Airku” yang dinyanyikan bersama oleh seluruh hadirin dengan penuh semangat, menggetarkan ruang acara dan meneguhkan tekad baru menuju Indonesia yang damai, berkeadilan, dan sejahtera.

@Tentang Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas)
Formas merupakan wadah kolaborasi 84 organisasi masyarakat (ormas) di seluruh Indonesia yang berkomitmen memperkuat nilai-nilai kebangsaan, spiritualitas, dan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Formas berdiri sebagai gerakan moral dan sosial yang menegaskan pentingnya kerja sama, solidaritas, dan doa sebagai fondasi pembangunan bangsa.

“Indonesia Berdoa” menjadi simbol bahwa doa bukan sekadar ritual, melainkan kekuatan spiritual yang mempersatukan dan menggerakkan bangsa menuju masa depan gemilang.(Red)

Laporan : Bar.S //Dilansir dari berbagai sumber // Foto: Istimewa (Dok.Google)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *