Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITASENI DAN BUDAYA

Gerakan Sadar Budaya 2025: Sinergi Maharaja Kutai Mulawarman dan Lembaga Adat Jayakarta untuk Kebangkitan Budaya Nusantara

Avatar photo
39
×

Gerakan Sadar Budaya 2025: Sinergi Maharaja Kutai Mulawarman dan Lembaga Adat Jayakarta untuk Kebangkitan Budaya Nusantara

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Menteri Kebudayaan Dukung Gerakan Sadar Budaya 2025: Kolaborasi Kerajaan dan Lembaga Adat untuk Menjaga Warisan Bangsa

Tampak poto bersama disela audiensi di Kementerian Kebudayaan RI, (Istimewa)

Example 300x600

METROPOLITAN POST— Gerakan pelestarian budaya Nusantara kembali mendapatkan energi baru. Tahun ini, Duli Yang Maha Mulia Sri Paduka Baginda Berdaulat Agung Maharaja Kutai Mulawarman, Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza, FW., Ph.D., bersama Lembaga Pemangku Adat Jayakarta menjadi pelopor utama Gerakan Sadar Budaya 2025, sebuah inisiatif nasional yang bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga warisan budaya bangsa.

Gerakan ini diinisiasi oleh Budayantara TV, Lembaga Pemangku Adat Jayakarta (Pangeran Ratu Jayakarta IX / Pangeran Abi), Kerajaan Kutai Mulawarman (DYMM Maharaja Prof. Dr. Iansyah Rechza), dan Sesepuh Pajajaran Raden Sanyi Wijaya Nata Kusumah, penerima Satya Lencana Kebudayaan RI 2021.

Program ini akan menjadi bagian dari rangkaian Peringatan Hari Kebudayaan Nasional, yang akan dipusatkan di Kota Tua Jakarta pada 26 Oktober 2025, menampilkan pawai, festival, hingga pameran kebudayaan lintas kerajaan dan lembaga adat dari seluruh Nusantara.

Foto: Maharaja Kutai Mulawarman, istimewa
Foto: Maharaja Kutai Mulawarman, istimewa

Dukungan dari Menteri Kebudayaan RI

Sehari sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima kunjungan resmi dari jajaran Lembaga Pemangku Adat Jayakarta dan Budayantara di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta (8/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah tokoh pemangku adat dan tokoh budaya terkemuka, di antaranya Pangeran Ratu Jayakarta IX, R.B.H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma (Pangeran Abi), Bang Boim (M. Ridwan), Sukirno, G.K.R. Sekar Arum Dewi Intan, K.H. Abi Kholaq, Masdjo Arifin, dan Yayok Abidin.

Dalam audiensi tersebut, Pangeran Abi juga memperkenalkan manuskrip bersejarah “Al Fatawi”, yang diyakini sebagai salah satu peninggalan penting masa kejayaan Jayakarta. Ia menjelaskan bahwa manuskrip ini menjadi bukti otentik peradaban Jayakarta yang sarat nilai historis dan spiritual bangsa.

Menteri Fadli Zon menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap upaya pelestarian warisan budaya tersebut.“Kami sangat menghargai inisiatif ini. Manuskrip Al Fatawi perlu diuji laboratorium untuk memastikan keotentikannya agar dapat dijaga dan dilestarikan secara ilmiah,” ujar Fadli Zon.

Mendampingi Menteri, hadir sejumlah pejabat Kementerian Kebudayaan, antara lain Syamsul Hadi, S.H., M.H. (Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat), Prof. Agus Mulyana (Direktur Sejarah dan Permuseuman), B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi, S.H. (Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual), serta M. Taupan Ichsan Tuarita, M.H. dan Rani Bandawati.

Gerakan Sadar Budaya 2025: Dari Tradisi Menuju Transformasi

Menurut Masdjo Arifin, perwakilan Budayantara dan Lembaga Pemangku Adat Jayakarta, Gerakan Sadar Budaya 2025 akan menjadi langkah konkret untuk memperkuat jati diri bangsa melalui pelestarian nilai-nilai adat, seni, dan spiritualitas Nusantara.

Program ini akan melibatkan berbagai kegiatan, antara lain:

•Kirab Budaya untuk mempromosikan kekayaan budaya Nusantara
•Festival Sadar Budaya Nusantara yang diikuti oleh Kerajaan dan Kesultanan serta Lembaga Adat dan Lembaga Komunitas Budaya, menampilkan kesenian dan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia
•Penampilan Pasukan Adat dari berbagai kerajaan Nusantara untuk memamerkan keindahan dan keunikan tradisi dan budaya masing-masing kerajaan
•Pameran Pusaka, Senjata, dan Alat-Alat Upacara Adat Kerajaan untuk memamerkan kekayaan budaya material dan spiritual kerajaan-kerajaan Nusantara
•Acara Sakral Ritual dan Seremonial Kerajaan untuk mempromosikan kekayaan budaya spiritual dan ritual kerajaan-kerajaan Nusantara
•Pameran Pakaian Nusantara untuk
•Memamerkan keindahan dan keandalan dan keunikan busana tradisional Indonesia.
•Pameran Pakaian Nusantara untuk memamerkan keindahan dan keandalan dan keunikan busana tradisional Indonesia
•Pameran Kerajinan dan Industri Tradisional untuk mempromosikan produk-produk kerajinan dan industri tradisional Indonesia
•Pameran Makanan Khas yang menampilkan kekayaan kuliner Nusantara
•Seminar dan workshop tentang pentingnya pelestarian budaya

Laporan : Barto S

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *