Jakarta – Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri, Kombes Pol Sardo Sibarani menghadiri acara penghargaan yang diberikan kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo oleh International Trade Union Confederation Asia Pacific (ITUC-AP). Acara ini berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan kontribusi Polri dalam mendukung penyelesaian persoalan ketenagakerjaan serta menjaga harmoni hubungan industrial di Indonesia.
Dalam sambutannya, Kapolri menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para buruh internasional, khususnya kepada Ibu Yisi Inbelan selaku perwakilan pihak pemberi penghargaan. Ia menilai penghargaan ini sebagai kebanggaan bagi institusi Polri dan merupakan hasil kerja kolaboratif bersama elemen serikat buruh.
“Yang jelas, pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan buruh, khususnya buruh internasional, Ibu Yisi Inbelan, yang telah memberikan penghargaan dan piagam penghormatan kepada kami. Ini menjadi kebanggaan, khususnya bagi institusi Polri,” ujar Jenderal Sigit saat sesi doorstop.
Lebih lanjut, Kapolri menyoroti pentingnya sinergi di tengah tantangan global saat ini yang ditandai dengan kondisi “6K” krisis, konflik, kedaulatan, ketimpangan, ketidakpastian, dan kerusakan lingkungan. Ia menegaskan bahwa Polri akan terus menjaga iklim investasi yang sehat demi membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan buruh.
“Kita berharap, di tengah situasi global yang penuh tantangan, kita tetap bisa bersinergi menjaga iklim investasi agar terus tumbuh, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan tentu saja menjamin kesejahteraan para buruh kita,” tegasnya.
Kapolri juga menjelaskan keberadaan Desk Ketenagakerjaan sebagai bentuk konkret Polri dalam menangani persoalan industrial secara lebih humanis dan solutif. Dengan pendekatan mediasi, banyak konflik ketenagakerjaan yang sebelumnya berlangsung bertahun-tahun kini dapat diselesaikan secara damai.
“Desk Ketenagakerjaan ini dibentuk sebagai jembatan antara buruh dan pengusaha. Prinsipnya humanis, mediasi diutamakan, dan penegakan hukum jadi langkah terakhir,” jelas Kapolri.
Selain penyelesaian konflik, Polri juga aktif dalam peningkatan pemahaman ketenagakerjaan melalui pelatihan yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai elemen serikat buruh. Tujuannya adalah menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan.
“Semua ini kami lakukan agar persoalan yang sebelumnya sulit diselesaikan, kini bisa dituntaskan. Harapan kami, hubungan antara buruh dan pengusaha bisa terjaga dalam semangat saling memiliki dan saling melengkapi,” tambah Kapolri.
Mengakhiri pernyataannya, Kapolri menyampaikan optimisme bahwa sinergi antara seluruh pemangku kepentingan akan menjadi kekuatan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkeadilan.
(ard)
