Foto: Logo Aspirator Indonesia Emas(AIE),Ist
METROPOLITAN POST – Pendiri Aspirator Indonesia Emas (AIE), Drh.Ida Sunar Inddarti Ketum AIE angkat bicara mengenai isu adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurutnya, semua nya transparan dengan prosedur yang tidak rumit serta adil.
Apalagi mengenai audit investigasi terhadap SIREKAP KPU tidak akan mengubah hasil pemilu. Pernyataan ini dilontarkannya, sebab merespon akan ada desakan TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Amin yang merasa dirugikan oleh SIREKAP KPU.
“Audit investigasi tidak akan mengubah hasil pemilu karena SIREKAP hanya sebagai alat bantu. Hasil pemilu yang sebenarnya tetap ditentukan oleh rekapitulasi penghitungan suara secara manual yang dilakukan berjenjang dari tingkat bawah hingga nasional,” ujarnya menjelaskan pada redaksi media, (18/2/2024).
Dijelaskannya lagi, meskipun KPU dihajar hacker dan 100% suara berubah tetap saja akan dengan mudah kembali normal. “Kenapa? karena pemilu kita manual dengan coblos kertas suara bukan pemilu online yang rentan di bobol hacker,”paparnya dengan bijaksana.
Kalau pun KPU kena hacker oleh negara luar, seperti China, Iran, Amerika, bahkan Israel sekali pun tetap saja patokan nya di kertas suara C1, para saksi di tiap TPS, serta pengawal pemilu independen dan sebagainya.
“Tidak ada pemilu yang sempurna, itu sebab nya semua pihak dilibatkan dalam pengawasan pemilu. Tiap paslon punya saksi dan punya sistem rekapitulasi sendiri atau internal dan mata orang banyak yang pelototi hasil suara di TPS,” imbuhnya.
“Misal nya di TPS 007, ada petugas nya salah input data/angka, maka itu dengan mudah kita ketahui atau bahkan petugas KPU salah input angka,maka fengan mudah juga diketahui karena tinggal cocokan dengan yang di TPS tersebut,” paparnya.
Dalam hal ini, ia pun tidak menampik Human error dan hal itu bisa saja terjadi, pastinya karena faktor kelelahan jadi silap, bahkan sekalipun atau ada yang lakukan curang juga karena oknum petugas yang berat pada paslon tertentu atau berpihak ke salahsatu paslon, namun itu semua bisa diketahui karena semua pihak mengawasi,” sambungnya lagi menjelaskan.
Dan kalau ada yg tidak puas, pastinya juga tinggal diuji di pengadilan karena tiap paslon tentu punya pakar hukum masing-masing.
“Jadi marilah kita melihat ini dengan bijaksana dan hati yang tulus bahwa KPU itu sudah maksimal dalam melakukan nya dan tidak baik mengatakan curang atau menghasut dan sebagainya bila tidak ada bukti kuat, semua prosedur berjalan dengan baik dan pemilu kita juga bukan online semua nya transparan,” tandasnya menjelaskan.
Untuk itu, putri pejuang pahlawan kemerdekaan RI ini juga, dalam pesan moral nya menegaskan agar semua pihak jangan mudah terprovokasi oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.()
Editor Media : Ben.SPutra
Laporan Media : B.S