Foto: Istimewa
METROPOLITAN POST— Duli Yang Maha Mulia Sri Paduka Baginda Berdaulat Agung Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza F.W., Ph.D., Maharaja Kutai Mulawarman, melakukan perbincangan ringan penuh keakraban dengan Yang Berhormat Dato’ Setia Dr. Haji Mohd Na’im bin Haji Mokhtar, Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Hal Ehwal Agama) atau Menteri Agama Malaysia, pada rangkaian 14th World Zakat and Waqf Forum (WZWF) 2025.
Turut mendampingi Duli Yang Maha Mulia ialah Prof. Dato’ Seri Dr. Josephine Duyuk Tuah, delegasi The Family Monarch of the Ulu Uma Borneo Queen Maren dari Sarawak, Malaysia.
Pertemuan bersejarah ini mempererat jalinan silaturahmi antara Kerajaan Kutai Mulawarman dan Pemerintah Malaysia, sekaligus membuka ruang dialog tentang peran strategis zakat dan wakaf dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan memperkuat ekonomi berbasis nilai-nilai spiritual.
Dalam suasana penuh kekeluargaan, Duli Yang Maha Mulia Maharaja Kutai Mulawarman dan Yang Berhormat Menteri Agama Malaysia sepakat bahwa zakat dan wakaf bukan sekadar instrumen keuangan Islam, tetapi merupakan pilar keadilan sosial, kemanusiaan, dan pembangunan berkelanjutan.
Komitmen Malaysia sebagai Sekretariat Tetap WZWF
Dalam penutupan forum, Yang Berhormat Dato’ Setia Dr. Haji Mohd Na’im bin Haji Mokhtar menegaskan komitmen Malaysia untuk terus memimpin gerakan global zakat dan wakaf.
“Malaysia beriltizam memikul amanah sebagai Sekretariat Tetap WZWF, memperkuat ekonomi Islam yang berteraskan keadilan, ihsan, dan kemanusiaan. Semoga dari bumi Sarawak ini, terbit sinar baharu bagi peradaban Islam yang adil dan membawa cahaya bagi dunia.
Forum WZWF 2025 melahirkan Deklarasi Sarawak, yang menegaskan seruan global untuk:
• Integrasi zakat dan wakaf sebagai fondasi peradaban baru berlandaskan Maqasid al-Shariah;
• Reformasi tata kelola dan integritas lembaga zakat-wakaf secara global
• Transformasi digital untuk transparansi dan kolaborasi lintas negara;
• Revitalisasi aset wakaf untuk pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan,
Pemberdayaan pemuda dan perempuan sebagai generasi penerus ekonomi berbasis nilai, dan
• Kerangka Transformasi Global 2026–2030 sebagai panduan menuju ekonomi umat yang inklusif dan berkeadilan.
• Deklarasi diakhiri dengan resolusi khusus bertajuk, “Amanah untuk Kemanusiaan: Membangun Kembali Palestina” yang menegaskan solidaritas dunia Islam terhadap rakyat Palestina melalui inisiatif zakat dan wakaf untuk rekonstruksi, pendidikan, serta layanan kesehatan.
Untuk diketahui bersama, Kerajaan Kutai Mulawarman merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang kini terus berkiprah di tingkat internasional dalam misi diplomasi budaya, perdamaian, dan peradaban spiritual. Kehadiran Duli Yang Maha Mulia Maharaja Kutai Mulawarman di forum ini mencerminkan komitmen untuk memperkuat jejaring peradaban Islam yang berlandaskan kasih, kearifan, dan kemanusiaan lintas bangsa.(Red)