Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
About Us

Pengamat : Saatnya Evaluasi Transportasi Ibu Kota, Prioritaskan Sistem BRT untuk Jakarta yang Lebih Manusiawi

Avatar photo
168
×

Pengamat : Saatnya Evaluasi Transportasi Ibu Kota, Prioritaskan Sistem BRT untuk Jakarta yang Lebih Manusiawi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Tek Foto : Istimewa (dok.google)

METROPOLITAN POST, (Minggu, 08 Juni 2025) – Pembangunan infrastruktur transportasi publik di ibu kota negara terus menjadi perhatian berbagai pihak. Salah satunya datang dari Azis Arjoso, pemuda yang dikenal peduli terhadap tatanan kota Jakarta dan arah pembangunan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat luas. Dalam pernyataannya pada keterangan resminya, minggu (8/6), Azis menyoroti pentingnya evaluasi terhadap proyek pembangunan MRT dan LRT di Indonesia.

Example 300x600

Menurutnya, sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) terbukti lebih efektif dan efisien untuk kebutuhan mobilitas jarak pendek di dalam kota. Hal ini telah diterapkan secara sukses di berbagai negara seperti Cina dan Arab Saudi, di mana efisiensi dan jangkauan sistem BRT mampu menjawab kebutuhan masyarakat perkotaan.

“Pembangunan MRT/LRT di Indonesia perlu dievaluasi kembali. Mengingat sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) yang digunakan di beberapa negara lain seperti Cina dan Arab Saudi ternyata lebih efektif dan efisien untuk jarak pendek.

Sementara itu, sistem kereta api dengan rel lebih cocok untuk jarak jauh. Oleh karena itu, sebaiknya kita memprioritaskan pengembangan BRT untuk transportasi dalam kota dan menggunakan kereta api untuk rute jarak jauh,” ungkap Azis dengan tegas.

Lebih lanjut, Azis menekankan bahwa pembangunan transportasi seharusnya bukan sekadar proyek prestisius, melainkan berorientasi pada keadilan ruang dan aksesibilitas publik.

Disisi lain, penulis juga menambahkan bahwa ibu kota Indonesia, Jakarta membutuhkan sistem transportasi yang berpihak pada rakyat kecil—yang mampu menjangkau lebih banyak titik, murah, dan ramah lingkungan.

“Tidak semua lapisan masyarakat bisa menikmati MRT atau LRT yang mahal dan terbatas jalurnya,” tulisnya.

Dalam konteks tata ruang perkotaan, Azis juga mengacu pada sejumlah aturan sebagai dasar penting.

Salah satunya adalah Pasal 28 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang menekankan pentingnya fungsi ruang kota untuk mendukung kegiatan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara berkelanjutan.

Selain itu, Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 secara eksplisit menyebutkan bahwa pengembangan transportasi publik harus berbasis pada efisiensi jaringan dan pemerataan aksesibilitas.

Penulis berharap pemerintah tidak hanya terpaku pada pembangunan fisik semata, melainkan memperhatikan nilai-nilai sosial serta dampak jangka panjang terhadap keterhubungan masyarakat kota.

Menurutnya, BRT bukan hanya solusi praktis, tapi juga langkah strategis menuju Jakarta yang lebih berkeadilan.

“Kita harus berani merancang ulang masa depan Jakarta, bukan demi kebanggaan proyek semata, tapi demi kenyamanan warganya.

Pengamat : Saatnya Evaluasi Transportasi Ibu Kota, Prioritaskan Sistem BRT untuk Jakarta yang Lebih Manusiawi

Laporan/ penulis : Barto Silitonga

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *