Palangka Raya – Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) bersama Pemerintah Provinsi Kalteng dan seluruh pemangku kepentingan lintas sektor menyatukan persepsi serta strategi pengamanan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Hal tersebut dilakukan melalui Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Telabang 2025 yang digelar di Graha Bhayangkara Mapolda Kalteng, Kamis (18/12/2025).
Rapat koordinasi ini menandai dimulainya rangkaian Operasi Lilin Telabang 2025 yang mengusung tema “Mewujudkan Paradigma Baru Pelayanan Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dalam Semangat Transformasi Polri”. Operasi ini menitikberatkan pada penguatan pelayanan publik yang humanis, profesional, dan kolaboratif.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan menegaskan bahwa rakor lintas sektoral merupakan tahapan krusial untuk menyamakan persepsi seluruh instansi terkait, guna memastikan pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Rapat koordinasi ini kita awali untuk menyatukan persepsi seluruh stakeholder, agar pelaksanaan pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat, baik dalam kegiatan ibadah Natal, aktivitas libur, hingga perayaan malam Tahun Baru, dapat berjalan aman, tertib, dan lancar,” ujar Kapolda.
Ia menjelaskan, Operasi Lilin Telabang 2025 dirancang berbasis evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan operasi tahun sebelumnya. Evaluasi tersebut menjadi pijakan penting untuk memperbaiki kekurangan sekaligus mengantisipasi berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan data evaluasi Operasi Lilin Tahun 2023–2024, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan dari 34 kasus pada 2023 menjadi 35 kasus pada 2024 atau naik 2,8 persen. Namun demikian, jumlah korban meninggal dunia justru menurun signifikan dari 12 orang menjadi 6 orang atau turun 50 persen. Sementara korban luka berat meningkat dari 1 orang menjadi 2 orang, dan korban luka ringan naik dari 39 orang menjadi 42 orang.
“Ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi kenaikan jumlah kecelakaan, fatalitas dapat kita tekan. Ke depan, kita harapkan bukan hanya korban meninggal yang menurun, tetapi juga jumlah kecelakaan dan korban luka bisa ditekan semaksimal mungkin,” tegas Kapolda.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga mengungkapkan data penegakan hukum lalu lintas yang menunjukkan peningkatan signifikan, terutama melalui penerapan tilang elektronik (ETLE) yang naik dari 21 pelanggaran pada 2023 menjadi 129 pelanggaran pada 2024. Selain itu, jumlah teguran juga meningkat dari 2.011 menjadi 4.008.
Kapolda menambahkan, mobilitas masyarakat selama periode Nataru mengalami peningkatan signifikan hingga 70 persen berdasarkan data kerawanan kamtibmas sektor transportasi periode 2023–2024. Rinciannya, pergerakan transportasi darat meningkat 16 persen, transportasi laut naik 49 persen, dan transportasi udara melonjak hingga 49 persen.
“Pergeseran mobilitas masyarakat ini harus kita antisipasi secara serius. Kita telah memetakan 42 titik rawan kecelakaan lalu lintas dan 35 titik rawan kemacetan yang harus menjadi fokus pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas,” jelasnya.
Menutup arahannya, Kapolda menekankan bahwa kecelakaan lalu lintas tidak boleh dianggap sebagai hal yang biasa atau takdir semata. Menurutnya, kecelakaan harus dicegah melalui langkah-langkah konkret, kolaboratif, dan berkelanjutan demi keselamatan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
(ard)


















