Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
About Us

Ribuan Hadiri Milad Presiden Prabowo di Velodrome, Haidar Alwi: Polri Harus Tetap di Bawah Presiden

Avatar photo
28
×

Ribuan Hadiri Milad Presiden Prabowo di Velodrome, Haidar Alwi: Polri Harus Tetap di Bawah Presiden

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Foto: Istimewa 

METROPOLITAN POST– Ribuan orang memadati Jakarta International Velodrome, Senin (20/10/2025), untuk menghadiri perayaan Milad Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto. Acara ini digelar oleh Haidar Alwi Institut (HAI) dan bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.

Example 300x600

Acara berlangsung meriah sekaligus khidmat. Ribuan peserta datang dari berbagai daerah mengikuti agenda bertajuk “Konsolidasi Akbar: Menjaga Independensi Polri Tetap di Bawah Presiden.”

Presiden Haidar Alwi Institut, Ir. Haidar Alwi, menegaskan acara ini merupakan bentuk dukungan moral rakyat terhadap kepemimpinan nasional di bawah Presiden Prabowo.

“Kita akan mengkonsolidasikan bahwa independensi Polri harus tetap di bawah Presiden. Kebetulan hari ini juga satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran dan ulang tahun Bapak Presiden. Kita berharap beliau memimpin rakyat dengan bijaksana agar Indonesia makmur dan maju,” kata Haidar di lokasi.

Sekitar 5.000 peserta memenuhi Velodrome sejak sore. Acara diawali doa lintas agama untuk kesehatan dan panjang umur Presiden Prabowo.

Direktur HAI, Sandri Rumanama, mengatakan masyarakat yang hadir adalah mereka yang ingin menjaga keutuhan bangsa dan menolak adanya upaya membenturkan Presiden dengan Polri.

“Yang hadir hari ini adalah masyarakat yang mencintai Indonesia. Mereka tidak ingin Presiden dan Polri dibenturkan. Suara mereka jelas, independensi Polri harus tetap di bawah Presiden,” tegas Sandri.

Dalam acara tersebut juga hadir sejumlah tokoh nasional, di antaranya Prof. (Ris) Dr. Hermawan Sulistyo (Penasehat Ahli Kapolri), Sugeng Teguh Santoso (Ketua Indonesia Police Watch), dan pengamat politik Bony Hargens.

Sugeng Teguh Santoso menegaskan bahwa posisi Polri sebagai lembaga independen adalah hasil perjuangan reformasi 1998 dan tidak boleh diganggu.

“Kita harus melihat historis bahwa Polri adalah anak kandung reformasi. Kalau sekarang ada wacana menempatkan Polri di bawah kementerian, itu sama saja mengkhianati amanat reformasi. Saya percaya Presiden Prabowo akan menjaga Polri tetap profesional dan independen,” ujarnya.(Red/Bar.S)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *