Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
About UsSOSIAL

Ketika Adat Menjadi Garda Bangsa, Dua Bintang Budaya untuk Panglima Tabas Yangmulia KP.Johan Amin

Avatar photo
149
×

Ketika Adat Menjadi Garda Bangsa, Dua Bintang Budaya untuk Panglima Tabas Yangmulia KP.Johan Amin

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

METROPOLITAN POST— Sebuah penghargaan bergengsi kembali diterima oleh Kanjeng Pangeran (KP) Johan Amin, S.E., M.Si., Panglima Besar Tutus Banjar Asli (TABAS), yang dikenal luas sebagai penggiat dan pelestari budaya adat Nusantara. Dalam upacara kehormatan di Hotel Grand Empire Palace, Surabaya 19 Okt 2025, KP. Johan Amin secara resmi menerima dua anugerah budaya nasional sekaligus, diantaranya:

•Bintang Lencana Garda Cakra Budaya Nusantara, dan •Bintang Lencana Darma Satya Budaya yang disematkan langsung oleh lembaga kehormatan Pasopati Cakra Nusantara.

Example 300x600

TABAS Diakui Sebagai Perkumpulan Adat dan Budaya yang Diperhitungkan di Nusantara

Adapun penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan kiprah KP. Johan Amin dalam menjaga, melestarikan, dan melindungi seni, adat, serta budaya Nusantara. Melalui kepemimpinannya di TABAS, beliau aktif memperjuangkan nilai-nilai luhur warisan bangsa agar tetap hidup di tengah tantangan modernisasi global.

Dalam piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Ketua Umum Pasopati Cakra Nusantara, R. Bagus Heri Setiadji, S.M. (R. Bagus Mpu Batu) dan Dewan Pembina Utama, Dr. Ir. Tri Bowo Budi S., MM., M.TRO (Marsekal Muda TNI Purn.), disebutkan bahwa penghargaan tersebut diberikan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, sebagai wujud dedikasi, pengabdian, serta dharma bakti kepada bangsa dan masyarakat dalam pengembangan budaya Nusantara.

Organisasi budaya Tutus Banjar Asli (TABAS) yang dipimpin KP. Johan Amin sebagai Ketua umum merupakan satu-satunya perkumpulan adat Banjar yang secara resmi dilantik dan berada langsung di bawah naungan Kesultanan Banjar. Hal ini menjadikan TABAS bukan sekadar lembaga formalitas, tetapi memiliki roh, legitimasi adat, dan keberlanjutan tradisi yang hidup menjembatani nilai budaya masa lalu dengan semangat kebangsaan masa kini.

Terpantau, dalam unggahan resmi di media sosialnya, KP. Johan Amin menulis pesan menyentuh:

“Kami bukan pencipta, kami hanya penjaga. Berkarya bukan dengan mulut, tetapi dengan bekerja. Terima kasih sekali lagi kepada para budayawan Nusantara yang telah mempercayakan TABAS sebagai perkumpulan adat dan budaya yang diperhitungkan.”

Selain itu, Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh para tokoh budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Untuk diketahui bersama, adapun upacara penyematan penghargaan tersebut mengangkat tema besar “Menjaga Budaya Sama dengan Menjaga Negara Budaya Sebagai Garda Pertahanan Nasional Bangsa”.

Dalam hal ini, semangat ini sejalan dengan pandangan KP. Johan Amin bahwa kebudayaan adalah benteng moral bangsa, dan para pelestari budaya adalah garda terdepan dalam mempertahankan jati diri nasional.

*Tentang Bintang Lencana Budaya*

Bintang Lencana Garda Cakra Budaya Nusantara diberikan kepada sosok yang menjadi penjaga, pelestari, dan pelindung budaya daerah dan nasional.
Bintang Lencana Darma Satya Budaya merupakan tanda kehormatan tinggi bagi tokoh yang berdedikasi mengembangkan seni dan adat melalui karya nyata serta pengabdian masyarakat.

Dengan diterimanya dua penghargaan budaya nasional ini, Yangmulia KP.Johan Amin menegaskan komitmennya untuk terus menjaga nilai-nilai adat dan budaya Banjar, serta memperkuat peran TABAS sebagai penjaga moral, pelestari tradisi, dan perekat kebinekaan Nusantara.

“Budaya adalah napas bangsa. Selama budaya hidup, selama itu pula bangsa ini tegak dan berdaulat.” KP. Johan Amin, S.E., M.Si. Panglima Besar TABAS.

 

Editor : Hotb.Sinulingga

Laporan : Jurnalis  MetropolitanPOST

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *