Tim Atma Ruang dari Program Studi S1 Arsitektur, Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, berhasil meraih Juara II pada kompetisi nasional GBC IDEAS 2025 Sustainable Design Competition, yang merupakan bagian dari rangkaian GREENSHIP AWARD 2025 oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).
Tim yang beranggotakan Chintiya Tasliadi, Alif Rizki Sahna, dan Mikhratz Amin menghadirkan karya berjudul “ATMA HOUSE: Resilient Micro-Climate Home”, yaitu konsep hunian adaptif yang mampu mengatur iklim mikro secara mandiri, hemat energi, dan ramah lingkungan. Kompetisi tahun ini mengusung tema “Sustainable Homes for All: Affordable Housing Community”, yang menantang peserta merancang hunian masa depan yang sehat, terjangkau, dan berkelanjutan. ATMA HOUSE hadir sebagai jawaban atas urgensi backlog hunian di Indonesia serta tantangan lingkungan seperti panas ekstrem, banjir berulang, dan menurunnya kualitas udara.
Beberapa solusi yang diterapkan pada ATMA HOUSE diwujudkan melalui pendekatan desain yang berfokus pada kenyamanan, efisiensi, dan keberlanjutan. Koridor hijau dan vertical garden dihadirkan untuk menciptakan pendinginan alami, sementara ventilasi silang lebih dari 20 persen serta dinding yang “bernapas” membantu mengurangi ketergantungan pada penggunaan AC. Dalam aspek konservasi air, sistem rainwater harvesting dan biopori digunakan untuk memastikan pemanfaatan air yang lebih bijak. Desain rumah juga dirancang fleksibel sehingga dapat berkembang dari satu lantai menjadi dua lantai sesuai kebutuhan penghuni. Selain itu, penggunaan material rendah formaldehida dan penerapan sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan memperkuat komitmen terhadap kesehatan dan keberlanjutan. Keseluruhan konsep ini dilengkapi dengan perancangan cluster hunian yang ramah bagi pejalan kaki, menciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman, dan manusiawi.
Dekan Fakultas Teknik USK, Prof. Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC, IPU., ASEAN Eng, menyampaikan “Prestasi Tim Atma Ruang membuktikan bahwa mahasiswa Arsitektur USK mampu menghasilkan solusi nyata untuk tantangan iklim dan kebutuhan hunian di Indonesia. Capaian ini juga berkontribusi langsung terhadap peningkatan prestasi mahasiswa di tingkat nasional, sesuai target IKU 1.2. Kami bangga dan berharap prestasi seperti ini terus tumbuh.”
Ar. Aghnia Zahrah, ST., M.Ars., IAI selaku dosen pembimbing juga turut memberikan apresiasi “Tim Atma Ruang bekerja dengan sangat serius dan peka terhadap isu lingkungan. ATMA HOUSE bukan hanya proposal desain, tetapi gagasan yang dapat diterapkan di berbagai daerah. Saya berharap capaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya di tingkat nasional.”
Keberhasilan ini menegaskan bahwa mahasiswa USK mampu bersaing secara nasional sekaligus berkontribusi pada upaya pembangunan berkelanjutan yang menjadi fokus GBC Indonesia melalui GREENSHIP AWARD 2025. Selain itu, capaian ini turut mendukung peningkatan Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi, khususnya IKU 1.2: Persentase Mahasiswa S1 Meraih Prestasi Tingkat Nasional. Prestasi Tim Atma Ruang menjadi dorongan penting bagi pengembangan karya arsitektur hijau di USK, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam inovasi desain berkelanjutan pada masa mendatang.


















