Jakarta – Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara mandiri dalam produksi garam. Menurutnya, jika potensi yang ada dimanfaatkan secara optimal, Indonesia bisa mencapai swasembada garam pada 2027.
“Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, sekitar 18.000 km, dengan 17.000 pulau dan 70% wilayahnya adalah laut. Ini merupakan anugerah yang harus dimanfaatkan dengan baik,” ujar Abraham dalam CNBC Indonesia Food Summit 2025, Rabu (19/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa kebutuhan garam di Indonesia sangat besar, mencakup konsumsi rumah tangga hingga industri. “Menurut data Kementerian Kesehatan, kebutuhan garam per orang adalah 3 gram per hari, sementara WHO mencatat 5 gram per hari. Dengan jumlah penduduk sekitar 284 juta jiwa, kebutuhan garam konsumsi saja mencapai sekitar 500 ribu ton. Belum termasuk kebutuhan garam industri dan farmasi,” jelasnya.
Strategi Peningkatan Produksi Garam
Untuk mencapai swasembada garam, PT Garam menitikberatkan pada modernisasi dan intensifikasi lahan garam. Saat ini, PT Garam memiliki ladang garam di Madura seluas 4.100 hektare dengan produksi sekitar 350.000 ton per tahun. Namun, angka ini masih jauh dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,7 juta ton.
“Kami menargetkan perluasan lahan hingga lebih dari 5.000 hektare dengan produktivitas mencapai 100 ton per hektare. Jika itu tercapai, produksi bisa meningkat menjadi 500.000 ton per tahun,” ungkap Abraham.
Selain itu, PT Garam juga berinvestasi dalam pembangunan pabrik di Segoromadu serta bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membuka ladang garam baru di Sabu, Raijua, dan Bipolo, NTT. “Di Sabu dan Bipolo, kami siapkan sekitar 2.000 hektare lahan yang bisa menghasilkan 400-500 ribu ton garam,” tambahnya.
Meski produksi terus ditingkatkan, Abraham menekankan bahwa tantangan terbesar adalah kualitas garam. “Untuk mencapai standar internasional, teknologi modern harus diterapkan agar garam yang dihasilkan memiliki kandungan NaCl tinggi dan memenuhi kebutuhan industri,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, Indonesia optimistis dapat mengurangi ketergantungan impor garam dan mencapai swasembada dalam beberapa tahun ke depan.