Foto: Tampak suasana aksi unjuk rasa,ist
METROPOLITAN POST– Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Tangerang Selatan menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Evaluasi Kepemimpinan Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang Selatan ke-17 pada Rabu, 26 November 2025.
Ketua DPC GMNI Kota Tangerang Selatan, Kriston Haluya Situmorang, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap Kota Tangerang Selatan, dengan harapan dapat mendorong perubahan nyata bagi masyarakat.
Koordinator Lapangan Aksi, Sadam, menambahkan, “Aksi ini adalah ‘kado’ istimewa bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Kami hadir untuk mengingatkan bahwa HUT Tangsel ke-17 bukan hanya dirayakan secara seremonial, tetapi juga dengan kritik dan evaluasi untuk mendorong perbaikan atas persoalan-persoalan yang ada.”
Dalam aksi ini, DPC GMNI Kota Tangerang Selatan menyoroti 17 persoalan yang belum terselesaikan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, mulai dari jaminan kesehatan, kenyamanan, keamanan masyarakat, hingga infrastruktur dan maraknya pungutan liar.
Aksi berlangsung kondusif meski sempat terjadi dorong-dorongan kecil antara massa aksi dan pihak keamanan. “Sangat disayangkan, kami berharap adanya dialog terbuka dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Namun, setelah 4-5 jam, tidak ada itikad baik dari pihak pemerintah untuk menemui massa aksi dan menerima tuntutan kami,” ujar salah satu orator.
Aksi diakhiri dengan pernyataan pers di depan Gedung Walikota Tangerang Selatan. Sadam menyampaikan tuntutan yang dibawa serta kekecewaan atas ketidakhadiran perwakilan pemerintah. Ia juga menegaskan bahwa aksi ini adalah awal dari gerakan-gerakan selanjutnya.
