*Depok, 7 Agustus 2025* — Kritik terhadap ketimpangan akses layanan BPJS dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kembali mencuat di Kota Depok. Aktivis Peduli Rakyat (ASPERA) Kota Depok menyoroti keberadaan sebuah rumah sakit di kawasan Margonda, Kecamatan Beji, yang hingga kini belum melayani pasien peserta BPJS maupun KIS meski telah hampir satu tahun beroperasi.
Ketua Umum ASPERA Indonesia, Arif Afifullah, menyayangkan kondisi ini yang menurutnya menciptakan ketimpangan dalam pelayanan kesehatan. Ia menilai, seharusnya rumah sakit dengan fasilitas baik dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah yang mengandalkan program jaminan kesehatan dari pemerintah.
“Seharusnya pihak Pemerintah Kota Depok dan BPJS Kesehatan memberikan perlakuan yang sama terhadap semua warga. Keberadaan rumah sakit dengan fasilitas baik semestinya menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat luas, bukan hanya untuk kalangan tertentu. Sangat disayangkan jika rumah sakit yang sudah hampir setahun berdiri di wilayah Margonda belum juga menerima pasien BPJS maupun KIS,” ujar Arif yang juga menjabat sebagai Ketua RW 015 Kelurahan Kemiri Muka, lokasi tempat rumah sakit tersebut berdiri.
Senada dengan itu, Ketua RT 02 Kemiri Muka, Purwanto, turut menyampaikan keprihatinannya. Ia berharap Wali Kota Depok, Supian Suri, dapat segera turun tangan agar seluruh rumah sakit di wilayah tersebut dapat melayani pasien peserta BPJS dan KIS.
“Percuma ada rumah sakit bagus di RW 015 kalau warga saya tidak bisa berobat di sana. Mohon perhatian dari Pak Wali Kota agar akses kesehatan bisa dirasakan merata oleh seluruh warga,” ucap Purwanto.
Permasalahan ini kembali mengangkat persoalan klasik dalam sistem layanan kesehatan nasional, di mana fasilitas kesehatan modern yang terintegrasi dengan BPJS belum sepenuhnya tersebar merata. Pemerintah daerah dan BPJS Kesehatan diharapkan segera mengambil langkah konkret agar seluruh warga, tanpa terkecuali, dapat mengakses layanan kesehatan secara adil dan setara.
