H. Serian Wijatno Ketua PITI beserta jajaran Pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia silahturahmi bedan audiensi ke Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Jakarta, Senin 13/6-2022
Dikutip dari laman Kemenag.go.id, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini menerima silaturahmi dan audiensi H. Serian Wijatno Ketua PITI dan pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) hasil Muktamar ke-VI. Hadir, mantan Ketua Umum PITI dua periode sekaligus pembina PITI, Jusuf Hamka.
Pertemuan berlangsung di ruang kerja Menag Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta. Menag mengatakan, keberadaan organisasi keagamaan PITI tidak hanya sangat strategis dan penting di Indonesia, tapi juga dunia.
“Saat ini Indonesia menjadi negara muslim terbesar di dunia. Ke depan bisa jadi posisi ini digantikan oleh negara China karena umat muslim China juga ratusan juta jumlahnya. Oleh karena itu, keberadaan PITI menjadi sangat penting dan strategis,” ujar Menag, Senin (13/6/2022).
“Mari kita sinergikan program Kemenag dengan PITI. Kami sangat senang bekerja sama dengan organisasi keagamaan dan nanti akan kami rumuskan program apa saja yang bisa kita sinergikan termasuk program dakwah,” sambung Menag.
Yusuf Hamka mengatakan, PITI dideklarasikan di Jakarta pada 14 April 1961. PITI didirikan bertujuan untuk mempersatukan muslim Indonesia dengan muslim Tionghoa dan muslim Tionghoa dengan etnis Tionghoa non muslim, serta umat Islam dengan etnis Tionghoa.
“Untuk mewujudkan tujuan itu, PITI melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang dapat dianggap sebagai upaya mewujudkan rahmatan lillamin. Dalam pertemuan ini selain ingin mengenalkan jajaran pengurus PITI hasil Muktmar ke-VI tentunya kami ingin bersinergi dengan program dakwah Kemenag,” kata Yusuf Hamka.
Yusuf menyebut peran strategis PITI sebagai organisasi inklusif perawat pluralisme di Indonesia. Dia berharap hasil Muktamar ke-VI dapat membawa kebaikan dan persatuan umat.
“Ingat, PITI ini harus inklusif, terbuka untuk semua umat, bahkan non Tionghoa pun silahkan bergabung. Saya akan berada di depan jika ada yang mengganggu organisasi ini. PITI itu harus menjadi kebanggaan bangsa dan harus selalu taat konstitusi dan harus mendukung kebijakan pemerintah yang sah,” pesan Yusuf Hamka kepada jajaran pengurus PITI.
“Terima kasih Bapak Menteri Agama yang telah berkenan menerima kami dan bersinergi dengan berbagai program dengan PITI, khususnya dakwah dan program lainnya,” lanjut Yusuf Hamka.
Sementara itu Ketua Umum PITI H. Serian Wijatno menjelaskan hasil muktamar telah berjalan lancar dan sukses. Dengan menghasilkan rekomendasi yakni mensinergikan program-program pemerintah untuk kemashalatan umat khususnya masyarakat Tionghoa Muslim.
Lalu meningkatkan peran dalam mewujudkan eksistensi Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Hal itu kata dia, sesuai visi PITI yakni mewujudkan PITI sebagai organisasi yang unggul dan profesional sebagai wadah Islam Tionghoa yang mencerminkan Islam rahmatan lil alamin serta menciptakan kader yang setia kepada Pancasila dan NKRI.
“Setelah saya diberikan amanah oleh muktamirin, maka saya akan siap dan mewakafkan diri saya untuk membesarkan PITI dari Sabang sampai Merauke. PITI harus menjadi tempat bernaung yang menarik, produktif bagi para seluruh mualaf di Indonesia dalam berdakwah dan belajar agama Islam”, demikian ujar H. Serian.
Jajaran pengurus PITI yang beraudiensi dengan Menteri Agama siang itu di antaranya: Ketua Umum PITI Serian Wijatno, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian: Deny Sanusi, Wakil Ketua Umum II, Hakim Kandow, Sekretaris Jenderal Lexyndo Hakim dan Ketua Bidang Hukum & HAM Anton Sudanto.
Tampak hadir mendampingi Menag, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Hubungan Antar Kementerian/Lembaga Mohammad Nuruzzaman, serta Kabag TU Pimpina Sidik Sisdiyanto.
(Lili Judiarti)