Serikat Pekerja/Buruh Mendorong Kebijakan Pengembangan Keterampilan dan Pembelajaran Jarak Jauh yang Sesuai Kebutuhan Pasar Kerja
#Lima konfederasi serikat pekerja/buruh terlibat aktif dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia Indonesia yang kompetitif dan produktif agar siap menghadapi globalisasi dan pekerjaan masa depan.
Jakarta, Metropolitanpost.id
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) bekerja sama dengan Trade Union Rights Centre (TURC) menyelenggarakan Konferensi Serikat Pekerja/Buruh bertajuk “Agenda Pengambangan Keterampilan dan Pembelajaran Sepanjang Hayat” pada Jumat, 21 Januari 2022.
Konferensi ini menandai puncak dari serangkaian program kegiatan serikat pekerja/buruh yang melibatkan enam konfederasi nasional dalam upaya mengembangkan keterampilan dan pembelajaran jarak jauh di Indonesia.
Kelima konfederasi yang terlibat adalah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia-AITUC (KSPSI-AITUC), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Rekonsiliasi (KSPSI Rekonsiliasi), Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Saburmusi) dan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN).
Konferesi ini menjadi bagian dari kontribusi serikat pekerja/buruh dalam upaya meningkatkan pembelajaran dan keterampilan yang sesuai dengan pasar tenaga kerja. Konferensi ini juga menegaskan peran penting serikat pekerja/buruh dalam upaya mengurangi kesenjangan keterampilan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas pekerja Indonesia, terutama dalam menghadapi globalisasi dan pekerjaan masa depan.
Konferensi ini dibuka oleh Kazutoshi Chatani, Speasialis Ketenagakerjaan ILO dan Andriko S. Otang, Direktur TURC.
Dalam konferensi ini, perwakilan serikat pekerja/buruh memaparkan Dokumen Formulasi Strategi dan Rencana Aksi Keterlibatan Serikat Pekerja/Buruh dalam Agenda Pengembangan Keterampilan dan Pembelajaran Sepanjang Hayat. Dokumen dan rencana aksi ini menekankan pentingnya keterlibatan serikat pekerja/buruh sebagai salah satu aktor utama ketenagakerjaan dalam pengembangan sumberdaya manusia yang kompeten dan produktif.
Puncak acara konferensi ini ditandai dengan prosesi penandatanganan Komitmen Bersama Serikat Pekerja/Buruh oleh para pimpinan keenam konfederasi nasional.
Komitmen bersama ini menegaskan komitmen konfederasi nasional untuk berkontribusi dalam gerakan nasional peningkatan keterampilan dan kemampuan pekerja Indonesia, termasuk para pekerja muda.
Berbagai program yang dilakukan sebelumnya untuk meningkatkan kapasitas serikat pekerja/buruh meliputi serangkaian lokakarya virtual dan diskusi kelompok terpumpun (FGD) yang menggarisbawahi peran penting serikat pekerja/buruh dalam pengembangan strategi kebijakan dan intervensi keterampilan.
Konferensi dan berbagai program kegiatan ini didukung oleh ILO melalui Proyek Keterampilan Industri untuk Pertumbuhan Inklusif Tahap 2 (InSight-2). Didanai oleh Pemerintah Jepang, Proyek ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan keterampilan dan keterpaduan pekerjaan melalui standar kompetensi yang dikembangkan oleh industri.
(Hotben)